Khazanah Islam klasik perlu dikampanyekan dikalangan umat muslim untuk meneguhkan toleransi.
Karya-karya ulama masa lalu dapat digunakan untuk menjawab permasalahan toleransi.
“Orang-orang yang mengkampanyekan Islam melalui al-Quran dan Hadis terkadang hanya bermodalkan terjemahan yang berkutat ihsan, Iman, dan Islam. Menyingkirkan pilar-pilar toleransi yang dibutuhkan masyarakat,” ucap Khoirul Anwar dalam diskusi publik “Toleransi Diskriminasi” di Gedung DPRD Jawa Tengah, Selasa (20/12/2016).
Pria asal Brebes menambahkan karya intelektual Islam klasik berupa kitab kuning sangat diperlukan. Teks singkat sedangkan konteks itu sangat luas yang harus dikaitkan dengan beberapa sejarah Islam dan toleransi keberagaman.
Toleransi sebagai jalan dalam menyikapi keberagaman. Sekat iman dapat diretas dengan kesamaan persepsi mengenai Tuhan.
“Mengutip salah satu tokoh tasawuf Ibnu Arabi yang menyembah Alloh karena dirinya menganggap bahwa agamawan yang sudah tidak mengikat dirinya pada satu jalan saja. Karena yang mereka sembah pada dasarnya Tuhan,” ujar mahasiswa UIN Walisongo. (er)