Memperingati MayDay, Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) dan mahasiswa se-Semarang Raya melakukan aksi konvoi dan orasi. Bersamaan dengan hal tersebut, PMII Rayon Syariah UIN Walisongo pun ikut berkonsolidasi dalam menyuarakan tuntutan-tuntutan rakyat yang sampai sekarang masih tidak diindahkan oleh para pejabat pemerintahan.

Hari ini (01/05), aksi yang dilakukan oleh mahasiswa bersama kaum buruh bukan hanya bentuk formalitas dari peringatan Hari Buruh Nasional.

Tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa bersama buruh merupakan turunan dari aksi—aksi sebelumnya yang masih belum goals.

Sebelum menuju titik kumpul di Kampus III UIN Walisongo, Khoirul Fajri selaku ketua Rayon PMII Rasya menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk berkumpul di Camp Rasya, hal ini dimaksudkan agar selama aksi anggota PMII Rasya dapat terorganisir dan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.

“Sebelum melakukan aksi, kita sebagai anggota PMII Rasya harus mempelajari dulu apa yang ingin kita tuntut serta memahami bagaimana kondisi di lapangan. Jadilah massa yang terorganisir dan jangan sampai ada yang terpisah dari kelompoknya.” Ujarnya.

Anggota PMII Rayon Syariah diharapkan mampu menjadi massa aksi yang tidak hanya terjun ke lapangan tanpa pengetahuan. Sejak awal masuk di PMII, tiap anggota sudah dibimbing dengan berbagai materi serta simulasi manajemen aksi dan analisis wacana agar menjadi mahasiswa yang benar-benar mampu menjadi lidah penyambung rakyat dengan persiapan yang matang.

Hal ini yang kemudian menjadikan tiap anggotanya berani untuk turun aksi seperti yang dilakukan hari ini. Konvoi yang dilakukan dari Kampus III UIN Walisongo sampai lampu merah Pasar Jrakah ini diharapakan mampu menjadi salah satu tonggak dari kesadaran pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat dan Demokrasi yang dirasa semakin hari semakin di tindas.

Hal ini sesuai dengan tema aksi kali ini yaitu “Jateng Melawan Penindasan, Wujudkan Kesejahteraan dan Demokrasi Kerakyatan”

Reporter: Putri Handayani