NU salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang pernah dipimpin K.H Abdurahman Wahid pada tahun 1984.   Memiliki tanggung jawab besar mencegah terhadap kekerasan bernuansa agama.

“Posisi NU dibutuhkan untuk menyikapi kekerasan yang terjadi di Indonesia, seandainya Gus Dur masih hidup, sangat marah sekali apabila NU tidak berperan mencegah kekerasan atas nama agama,” tutur Ketua PWNU Jawa Tengah Abu Hapsin saat ditemui reporter pmiirasya.com usai menjadi pembicara di acara “Haul Gus Dur” di Audit 1 UIN Walisongo Semarang, Jumat (30/12/2016).

Sebagai salah satu tokoh bangsa, Gus Dur banyak menuangkan ide dan gagasanya untuk umat.

“Gagasan Gus Dur sebenarnya menembus zaman, namun sebagian orang tidak mengerti dan belum bisa menerjemahkan dalam kehidupan nyata,” ucap pria yang juga  menjadi Dosen UIN Walisongo.

Ia menuturkan, meskipun NU tidak dapat membawa gagasan Gus Dur secara utuh, tapi juga dibawa oleh orang lain. Salah satunya Gusdurian.

“Oleh karena itu, sebagai pemuda yang menjadi penerus Gus Dur, wajib untuk belajar dan membaca buku. Orang yang garang dan keras, karena ia belum tuntas belajarnya,” tukas  pria asal Kuningan. (ink)