Di bawah nastabala yg birunya pekat
Di tengah sekat-sekat hijau tua
Yang menjulang menembus sinar bagaskara
Daksa ini berdiri seolah kokoh
Aksa semesta tak melihat
Kalau atmaku rapuh
Sebab permainan waktu
Yg melahirkan perkara bernama jarak
Lalu beranak pinak menjadi rindu
Aku ingin menggenggam
Akara-akaramu yg terus berlari
Mengitari pohon-pohon tinggi itu
Seolah mengajak senyumku mekar
Ketika kau kuraih
Akaramu pergi, pergi aksa
Belum sempat kita beradu temu
Kau harus tau,
Aku disini bersama cawan rinduku akanmu
Semarang, 2 Juli 2018
Oleh Ulfa Khoirunnisa